Suara itu mengetuk memori mindaku,
Suara yang memecah hening pagi,
Pemanas dingin subuh,
Supaya anaknya bangkit mendirikan yang fardhu.
Masih ku ingat, suara itulah yang menengking,
Bukan marah, tapi mengajar kejahilan membaca Al-Quran,
Tapi suara itulah juga yang memujuk agar lebih pantas belajar.
Di sebalik suara itu,muncul suara yang menenangkan suasana,
Jarang diangkat, jarang juga diteran.
Suara inilah yang selalu mengiyakan sesuatu.
Melayan karenah seorang demi seorang.
Namun, sudah lama kutinggalkan suasana itu.
Dek kesibukan mengejar matlamat diri.
Ayah, kaulah sumber inspirasiku,
Kau tak punya diploma, jauh sekali ijazah.
Tapi kau buktikan usaha dan doa mampu mengatasi segala.
Buat ibu, kaulah penenang jiwa,
Tak pernah gagal mendengar butir aduanku.
Ayah,ibu..ketahuilah tika ini aku tak mampu memberi perhatian, jauh sekali wang ringgit.
Namun insyaAllah akan ku ingat dirimu dalam doaku.
Agar kau sejahtera dan dirahmati oleh-Nya.
Love you Ayah..Ibu..
2 comments:
aduh tak sangke tqa pandai jgk bersajak...
hehe ;)
Post a Comment